Senin, 22 November 2010

Studi Kelayakan Bisnis

Aspek Pasar dan Pemasaran

A.Latar Belakang

Riau, khususnya Pekanbaru merupakan salah satu kota yang paling berkembang dengan pesat di Indonesia, memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi yang lebih besar daripada tingkat pertumbuhan ekonomi nasional. Dimana propinsi Riau memiliki tingkat pertumbuhan 6,68 % pada triwulan II 2010, sedangkan tingkat pertumbuhan ekonomi nasional rata-rata adalah 4% pertahunnya. Riau merupakan tempat yang tepat untuk memulai sebuah bisnis. Dalam hal ini kami berencana untuk memproduksi produk kopi instant sachet.

Kopi instan merupakan kopi yang bersifat mudah larut dengan air (soluble) tanpa meninggalkan serbuk. Pengolahan kopi instan yang essensial berupa produksi ekstrak kopi melalui tahap : penyangraian (roasting), penggilingan (grinding), Ekstraksi, Drying (Spray Drying maupun Freze Drying) dan pengemasan produk. 
Kegemaran akan kopi instant hingga kini amat tergatung pada selera perorangan. Konsumsi produk ini cenderung meningkat di kalangan masyarakat  yang sebelumnya tidak mengenal lezatnya minuman kopi. Hal ini kiranya berkaitan  pula dengan kemudahan menyiapkan minuman kopi dari kopi serbuk. Dinilai penggunaan nama Instant untuk produk ini sangat tepat dan mengena untuk  promosi produknya.
Secara umum ternyata pria lebih banyak minum kopi dibanding dengan wanita, dibeberapa daerah ada semacam anggapan bahwa minuman kopi tidak  cocok untuk anak-anak. Pada umumnya konsomen kopi terdiri dari orang dewasa.
Dengan demikian pemasaran kopi instant ini, segmentasi pasarnya didasarkan pada demografi, yaitu pembagian pasar berdasarkan hal-hal yang ada  pada diri manusia seperti usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pendapatan dan  lain-lain serta didasarkan pada prilaku konsumen yang membeli barang. 
Produk dari industri kopi instant ini direncanakan selain memenuhi kebutuhan lokal (daerah Riau daratan) juga untuk kebutuhan Nasional serta kemungkinan ekspor. Mengingat Pruduk kopi instant ini produk baru tentu memiliki kelemahan diantaranya produk belum dikenal oleh konsomen dan juga belum mempunyai market share, Oleh karena itu produk baru kopi instan ini harus dapat bersaing dalam hal harga produk yang dijual lebih murah dan produk baru ini harus mampu memberikan pelayanan kepada konsumen dengan cara-cara yang lebih memuaskan dibanding produk lain yang sudah dikenal oleh konsumen.
Pada industri kopi instan ini direncanakan untuk dijual di supermarket, kantin, toko-toko klontong, warung, dan lain-lain.
Untuk mendapatkan panggsa pasar diperlukan kegiatan promosi dan pemasaran untuk bisa menggambarkan dan mengenalkan citra produk yang ditawarkan. Pengiklanan dapat dilakukan melalui media (TV, radio, surat kabar, majalah dan sebagainya atau menjadi sponsor untuk musik dan olah raga terutama yang disukai oleh anak muda dan pria dewasa.
Penetapan harga produk kopi instant ini Rp. 1000/sachet dan Harga pesaing juga dijadikan dasar dalam penetapan harga, karena dengan harga yang relatif tidak jauh berbeda dan kualitas yang baik dan penempatan positioning yang baik maka diyakini pasar dapat diraih.
 
B. Tujuan
 
Penentuan sasaran perusahaan dalam memasarkan produknya sangat penting untuk diketahui, sehingga dapat disusun target yang akan dicapai melalui berbagai strategi pemasaran yang akan diterapkan nantinya. Secara khusus dalam aspek pasar dan pemasaran bahwa tujuan perusahaan kami dalam memproduksi produk kopi instant sachet adalah sebagai berikut:
 
1. Untuk meningkatkan penjualan dan laba
Dengan meningkatnya omzet penjualan, maka diharapkan keuntungan juga dapat meningkat sesuai target yang telah ditentukan. Juga diharapkan dengan keuntungan yang tinggi dan stabil dari waktu ke waktu perusahaan akan semakin tumbuh menuju kematangan.
 
2. Untuk menguasai pangsa pasar
Bagi perusahaan kami, hal ini merupakan tujuan jangka panjang mengingat perusahaan kami baru berdiri. Tetapi juga tidak menutup kemungkinan hal ini dapat dicapai dalam kurun waktu yang relative singkat.
 
C. Segmentasi pasar, pasar sasaran, dan posisi pasar.
 
Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar artinya membagi pasar menjadi beberapa kelompok pembeli yang berbeda yang mungkin memerlukan produk atau marketing mix yang bebrbeda pula. Segmentasi bisa dilakukan berdasarkan demografi, goegrafis, psikografi, dll.
Kami melakukan segmentasi pada produk ini berdasarkan psikografi masyarakan. Yang mana meliputi kelas social, gaya hidup, dan karakteristik kepribadian. Secara spesifik segmentasi produk didasarkan pada karakteristik kepribadian masyarakan yang berbeda. Termasuk di dalamnya selera, kebutuhan, dll. Maka ada 2 jenis produk kopi instant yang akan kami produksi yaitu kopi original dan kopi gingseng.
 
Pasar sasaran / Targeting
Targeting adalah persoalan bagaimana memilih, menyeleksi, dan menjangkau pasar. Targeting atau menetapkan target pasar merupakan tahap selanjutnya dari analisis segmentasi. Produk dari targeting adalah target market (pasar sasaran), yaitu satu atau beberapa segmen pasar yang akan menjadi fokus kegiatan-kegiatan pemasaran. Philip Kotler, Hemawan Kartajaya, dkk dalam Rethinking Marketing mengatakan bahwa :

Targeting sebagai strategi mengalokasikan sumberdaya perusahaan secara efektif. Mengapa? Karena sumber daya Anda selalu terbatas. Ini menyangkut bagaimana Anda melakukan fitting perusahan Anda ke dalam segmen target market yang anda pilih.
Seperti yang kami singgung pada bagian latar belakang, target market yang kami pilih adalah pria dewasa secara keseluruhan yang berkisar diatas umur 23 tahun keatas. Terutama para pekerja keras atau buruh kasar karena produk kami memposisikan diri sebagai kopi instant para pria dewasa yang dalam tanda kutip “tangguh” dengan pekerjaan mereka yang relative berat.
Posisi pasar /  positioning

Positioning adalah tindakan perusahaan untuk merancang produk dan bauran pemasaran agar dapat tercipta kesan tertentu diingatan konsumen. Sehingga dengan demikian konsumen segmen memahami dan menghargai apa yang dilakukan perusahaan dalam kaitannya dengan para pesaingnya. Bagi perusahaan tindakan untuk meneliti atau mengindentifikasi posisi pesaing dan memutuskan untuk mengambil posisi setaraf dengan posisi pesaing atau mencari kesempatan dalam pasar. Jika posisi perusahaan itu sendiri dekat dengan pesaing lainnya, perusahaan itu harus menyeleksi dan kemudian mencari perbedaan lebih lanjut melalui perbedaan-perbedaan tersendiri.

Seperti yang telas disebutkan sebelumnya produk kami memposisikan diri sebagai kopi instant yang identik dengan pekerja keras atau pekerja kasar seperti buruh, sopir, dan lain-lain.

D. Strategi Bauran Pemasaran (marketing mix)
 
Strategi produk
Menurut kotler : produk adalah sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian agar dibeli, untuk digunakan atau dikonsumsi guna memenuhi kebutuhan atau keinginan.
Starategi produk yang kami terapkan meliputi:
1. Logo dan motto
Logo merupakan ciri khas produk, sedangkan motto merupakan serangkaian kata-kata yang berisikan visi-misi perusahaan dalam melayani masyarakat. Logo yang kami gunakan adalah tokoh wayang “gatotkaca” karena menggambar sisi kesatria seorang laki-laki yang notabene adalah target pasar kami. Karakter ini dipilih karena orang Indonesia sudah tidak asing dengan karakter wayang gatotkaca ini yang mampu menggambarkan sisi kesatria, kelaki-lakian, ketangguhan pria Indonesia, dan tentu akan sangat mudah diingat oleh konsumen.
2 .Menciptakan merk
Merk diartikan sebagai nama, istilah, symbol, desain, atau kombinasi dari semuanya. Merk produk yang kami gunakan adalah “kopi instant cap gatotkaca” yang dipadukan dengan logo karakter wayang “gatotkaca” dan kombinasi warna antara hitam, hijau, dan putih, dan cokelat.
3. Menciptakan kemasan
Penciptaan kemasan harus memenuhi berbagai persyaratan, seperti kualitas kemasan, bentuk, warna dan persyaratan lainnya.
4. Keputusan label
Label merupakan sesuatu yang dilengketkan pada produk yang ditawarkan dan merupakan bagian dari kemasan. Di dalam label dijelaskan siapa yang membuat, di mana dibuat, lebel halal, lebel dari BPOM, dan informasi lainnya.
 
 
 
 
 
Strategi harga
Ada tiga strategi dasar dalam menetapkan harga yaitu:
1.      skimming pricing, yaitu harga awal produk ditetapkan tinggi dengan tujuan bahwa produk memiliki kualitas yang tinggi dan mempercepat titik pulang pokok.
2.      penetration pricing, yaitu dengan menetapkan harga yang rendah guna menguasai pasar.
3.      status quo pricing, yaitu penetapan harga yang disesuaikan dengan harga pasaing.
 
 
Untuk produk yang kami hasilkan ini, strategi harga yang digunakan adalah status quo pricing. Dengan pertimbangan harga Rp. 1.000 sudah termasuk harga yang murah untuk kategori produk kopi instant sehingga kami tidak perlu menurunkan harga lebih rendah dari itu karena mengingat factor biaya produksi, margin keuntungan dan lain-lain.
 
Strategi lokasi dan distribusi
Jenis produk kami adalah produk konsumen, dan produk konsumen memiliki beberapa saluran distribusi seperti :
a.       produsen --- konsumen
b.      produsen --- pengecer --- konsumen
c.       produsen --- grosir --- konsumen
d.      produsen --- agen --- grosir --- pengecer --- konsumen
 
untuk daerah Pekanbaru dimana barang diproduksi, saluran distribusi yang kami gunakan adalah dari produsen à pengecer à konsumen. Sedangkan untuk kabupaten lainnya di propinsi Riau saluran distribusi yang dipakai mulai dari produsen à agen à pengecer à konsumen.